R....siapa sih yang nggak tahu huruf ini. R adalah huruf
ke 18 dalam deretan huruf alphabet. Semua orang pasti sudah tahu huruf ini. Mungkin
kita teringat kembali saat-saat kita baru masuk sekolah, pas kelas 1 SD kita
diajari membaca oleh ibu guru disekolah. Kita belajar membaca dari huruf A,B,C
sampai dengan Z. Dan saat kita belajar membaca itu kita disuruh membaca
bersama-sama dengan suara keras sambil mengikuti kata-kata dari ibu guru mirip kaya
kita lagi nonton konser terus sambil nyanyi ngikutin suara penyanyinya....
Ngomong-ngomong tentang huruf R ini,huruf R ini adalah huruf
yang paling susah untuk ku pelajari. Nggak tahu kenapa, lidahku ini sulit sekali
bilang huruf R. Sampai-sampai ibu guru dulu menyuruhku untuk mengeja huruf ini dan
membaca di depan kelas .
Ibu guru "coba Affi(panggilanku waktu SD dan
dirumah) huruf dipapan tulis itu dibaca lagi..."
"Erkh..."
Ibu guru "Apa????"
"Erkh..!!" kataku dengan lebih keras
Ibu guru "Coba ulangi!"
"Erkh..!!!!" lebih keras lagi
Ibu guru "Coba kamu baca kalimat di papan
tulis"
"Rkhadio milik Rkhini Rkhusak..."
Tanpa dikomando seisi kelas tertawa dan ibu guru juga
menertawaiku. Ibu guru jahat!!! Masa aku dipermalukan didepan teman-teman
sekelas???Apa ini yang bikin pendidikan di negeri kita nggak maju-maju?? Setiap
ada murid yang nggak bisa atau nggak mengerti pelajara selalu ditertawakan. Mungkin
gara-gara hal ini makanya peribahasa "Malu bertanya,sesat dijalan"
sering diabaikan. Gimana mau tanya coba??kalau tanya,yakin dah pasti udah ditertawakan.
Mulai dari saat itu,huruf R sudah diibaratkan jadi huruf tabu dan terlarang
buat ku. Setiap lagi ngobrol-ngobrol sama teman-teman,saya milih diam. Takut
keceplosan ngomong kata yang ada huruf R-nya.Kalaupun harus terpaksa ngomong,harus
mikir-mikir dulu. Nyari kata-kata yang nggak ada huruf R-nya. Nyari kata yang
nggak ada huruf R-nya itu susahnya setengah mampus. Dan pasti orang yang dengar
perkataanku otaknya langsung pada nggak sinkron semua gara-gara aku ngomongnya
berbelit-belit soalnya menghindari huruf
R. Jadi aku setuju sekali dengan pendapat Rico Ceper, kalau orang cacat
huruf R itu lagu kebangsaanya lagu
"Satu-satu aku sayang Ibu,
Dua-dua juga sayang ayah,
Tiga-tiga sayang adik-kakak,
Satu Dua Tiga sayang semuanya"
Karena dilagu
itu dari awal sampai akhir nggak ada huruf R-nya. Terima kasih buat pencipta
lagu itu karena telah berbaik hati menciptakan lagu khusus buat kami para orang
cacat R siapapun orangnya. Mungkin karena penciptanya dulu juga oranganya cacat
huruf R. Dan penderitaanku gara-gara
huruf R nggak hanya sampai disitu. Sewaktu SD, sering teman-temanku atau
anak-anak di SD tempatku sekolah itu mengerjaiku. Aku sering disuruh ngomong
"Laler menclok nang lor re rel"(Lalat
hinggap di sebelah utara rel-Bahasa Jawa). Tapi aku bilang "Lalerkh menclok nang lorkhe rkhel" dan bisa ditebak, setiap
aku ngomong kaya gitu, semua anak pasti menertawaiku. Malah nggak hanya
disekolah, Mas Abduh,saudara sepupuku juga sering menyuruhku ngomong kata-kata
yang sama disuruh oleh anak-anak disekolahku. Cuma maksud Mas Abduh adalah untuk
membantuku belajar huruf R dengan baik
dan benar.
Kata Mas Abduh "Ngomong R-nya itu di ujung lidah
dek,jangan di pangkal lidah.Jadi nanti suaranya terdengar di ujung lidah. Bukan
di pangkal lidah" setelah tahu pengucapan R-ku
Terima kasih buat Mas Abduh. Namun aku masih nggak bisa
mengucapkan huruf R dengan benar.
Hasilnya, tetap saja hanya gara-gara huruf R, aku jadi merasakan kejamnya
dunia. "Dunia ini memang kejam,masak
hanya gara-gara satu huruf aja semua orang pada melecehkanku??Apa mereka nggak
pernah sadar kalau rangking di rapot mereka itu masih dibawahku??" (waktu
SD dulu memang hanya cuma itu yang bisa kubanggakan) begitu pikirku. Beragam
cara sudah ku tempuh agar aku bisa ngomong huruf R dengan jelas. Mulai berlatih
keras sampai banyak-banyak makan sambal seperti yang dibilang anak-anak SD
sampai-sampai aku kena diare. Bodohnya aku,kenapa juga aku sampai percaya
omongan mereka. Apa karena makan sambal terus kepedasan terus lidahku bengkak
jadi aku bisa ngomong huruf R?
Untung saat aku kelas 6 SD, kemampuanku ngomong huruf R
sudah ada peningkatan. Hal itu diakui oleh 2 orang temanku, Yogi dan Ubet. Cuma
masalahnya hanya kadang-kadang saja huruf R-ku bisa terdengar jelas.
Menginjak masa SMP, masih saja kutemui teman atau anak
yang menjahiliku karena cacat R-ku ini misal dengan cara menyuruhku mengucapkan
kalimat terlarangku (seperti yang sudah kusebutkan di atas) atau menertawakanku
yang keceplosan ngomong kata yang mengandung huruf R. Dan yang paling membuatku
kesal, ternyata cacat R-ku ini bisa tambah parah. Makin parahnya cacat R-ku ini
biasanya disebabkan karena mulutku kering akibat kurang minum. Jadi saat
mulutku kering, cacat R-ku ini makin parah dan biasanya mulutku kering terjadi
sewaktu jam pelajaran terakhir. Pernah temanku bertanya padaku saat jam
pelajaran terakhir
"Yan, Ardhiyan..nanti kerja kelompoknya dirumahnya
siapa?"
"di khumahnya Tkhias..."
Lalu "Terus kelompok kita siapa saja?"
"Aku,kamu, Tkhias, Hakhy, Andkhi, Nukh Eko..."
Pernah juga " Kamu yang sudah selesai dari tugasnya
Pak Satriyo ukiran apa saja?
"Ukikhan Jawa Tengah, Madukha dan Matakham..."
Lagi "Ayo nanti pas pulang langsung main PS,tapi
enaknya main dimana ya?trus ayo ngajak beberapa orang...."
"Gimana kalau mainnya di Kobkha, tekhus ngajak Hakhi,Andkhi,
Khicky dan Agil???"
Satu kali lagi "Yan,cewek yang pulang sama Lely itu
siapa?"
"Saudakha sepupunya Lely,namanya Khiska"
Huruf R yang ku ucapkan itu malah jadi hilang dan ganti
jadi huruf K atau KH. Itu jadi semakin menyiksaku dalam pergaulan sehari-hari .Gara-gara
itu pernah suatu ketika sewaktu pulang sekolah ada seorang cewek yang
denger-denger naksir aku kebetulan ketemu tapi saat ketemu aku nggak berani
ngomong sama sekali ke dia karena takut dia nggak nyambung sama omonganku dan malah jadi ilfil gara-gara
cacat R-ku. Atau yang lebih parah lagi, cewek itu malah menertawakanku
gara-gara cacat R-ku ini. Jadi bertambaha satu lagi deh orang yang tahu aibku.
Menginjak SMA, penderitaanku gara-gara huruf R mulai
berkurang. Mungkinkarena teman-temanku sudah makin dewasa dan makin bijak jadinya
mereka makin memaklumi kekuranganku ini. Sesuai ungkapan "Makin dewasa
harus makin bijak". Cuma pernah sekali aku keceplosan ngomong kata yang
mengandung huruf R, dan anak yang mendengar langsung tertawa dan meledekku di
depan teman sekelas. Aku nggak terlalu ambil pusing karena kejadian itu cuma
terjadi sekali dan hanya anak itu yang pernah meledekku. Jadi bisa kusimpulkan
kalau dia belum dewasa jadi belum bijak. Saat SMA juga aku mendapat teman
sekelas yang ternyata sama-sama cacat R. Dia anak laki-laki yang namanya hampir
mirip dengan namaku yaitu Andrian. Cowok berkacamata yang bermata sipit yang
mirip cina yang agak-agak metroseksual kalau menurutku tapi menurut temanku
yang lain dia ini agak playboy.
Waktu
SMA juga, sewaktu menginjak kelas 3, akujadi mengerti asal-usl terjadinya huruf
R dalam pengucapan. Sewaktu mengikuti kursus di sebuah bimbel, waktu itu sedang
jam pelajaran Bahasa Indonesia, tentor yang mengajarkan kalau
" Suara dalam pengucapan huruf R itu timbul karena
adanya getaran pada saat ujung lidah menyentuh bagian atas rongga mulut"
Jadi
benar apa yang diajarkan Mas Abduh, sepupuku kalau ngomong huruf R itu di ujung
lidah. Dan masih kata Tentor bimbel
"Jadi bila ada orang yang kesulitan dalam pengucapan
huruf R atau pengucapan huruf R-nya tidak jelas(maksudnya aku) maka bisa
disebabkan karena ujung lidah orang tersebut tidak dapat menyentuh bagian atas
rongga mulut. Hal ini bisa terjadi apabila panjang lidah orang itu lebih pendek
dari orang normal atau saat pengucapannya lidah tidak mampu menekuk hingga
ujungnya mencapai rongga mulut bagian atas "
Jadi penyebab aku tidak dapat mengucapkan huruf R dengan
jelas adalah karena lidahku ini ujungnya tidak dapat menyentuh bagian atas
rongga mulut. Apa mungkin lidahku ini lebih pendek dari orang normal?Apakah
lidahku panjangnya hanya 3/4 dari panjangnya lidah orsng normal?Atau lidahku
ini memang normal panjangnya seperti orang kebanyakan tapi mengucapkan huruf R,saat
menekuk ke atas,panjangnya hanya 3/4 hingga tidak mampu menyentuh bagian atas
rongga mulut? Aku sendiri bingung memikirkannya. Tapi yang jelas punya lidah
serba 3/4 ini membuatku bersyukur dalam pelajaran Bahasa Inggris. Dengan lidah
serba 3/4 ini,pengucapan atau istilah kerennya pronounsecionku selalu yang
paling bagus. Iya lah soalnya orang-orang bule itu kan juga nggak bisa ngomong
huruf R. Jadi kadang aku bilang ke teman-temanku kalau lidahku ini lidah orang-orang
bule hehehehehehe.........Jadi lidah para orang-orang bule itu panjangnya serba
3/4 juga